Cerita yang lucu

JOHAN YANG SALAH BERGAUL
20 Mei 1997

Johan adalah seorang pemuda keturunan Cina yang memiliki napsu sex yang sangat besar. Sejak kecil sudah salah bergaul karena sudah terexpose dengan pelem pelem bokep dari tetangganya yang memang mencari nafkah sebagai bandar bokep. Tak ayal lagi, sejak TK Kecil, Jahan secara sembunyi sembunyi sudah dapat memuaskan diri sendiri. Hati kecilnya tahu bahwa apa yang dilakukan nya itu tabu, tapi apa daya, Johan hanyalah seorang lelaki biasa yang tak lepas akan kebutuhan duniawi seperti sex dan sebagainya.
Karena Johan tinggal di daerah kota, dia juga sering melihat anak-anak SMA yang sering memakai rok mini. Nah, mereka juga sebenarnya menjadi sebuah obsesi bagi Johan karena Johan hanya dapat melihat mereka tanpa berani melakukan pendekatan. Ada suatu hari, Johan mencoba mendekati seorang cewe SMA, tapi...."bleetaak!" palanya langsung digeplak oleh sang cowo, soalnya saat itu Johan baru kelas 3 SD, dia tak membalas.

Efek sampingnya, Johan juga sangat mudah trangsang atau "tegang" Contohnya kalau di restoran restoran bakmi di kota biasanya asa kalender Ling Ching Sia atau Cung Cu Hung saja dia sudah "tegang" sampe berasa mau putus. Apalagi kalau melihat majalah Popular yang konon kabarnya merupakan "majalah terpanas di Indo" Maka dari itu, Johan setiap pulang sekolah sering terlihat pucat pasi menahan lapar, lantaran uang jajannya yang Rp 150 per harinya itu selalu dengan rajin ditabungnya untuk membeli majalah Popular yang cover price-nya Rp 4000-an.
Kelas 1 SD saja dia sudah kenal dengan "Pujangga-pujangga Biru" salah satunya adalah Annie Arrow. Dia juga tentu terjebak dengan harga yang dicetak di buku buku mungil itu, padahal bisa ditawar siceng tiga. Harga yang terpampang bisa mencapai Rp 4000 sampai Rp 5000.
Karena sudah tak tertahankan lagi, Johan pada suatu hari mencoba menangkap ayam tetangganya. Dia sudah membayar 3 anak tergesit di komplexnya untuk membantu menangkap ayam tersebut. Rencananya sih mau dikepung dari 4 penjuru mata angin, yaitu Utara, Selatan, Timur dan Barat. Tapi mereka tidak sadar bahwa tuh ayam juga punya basic instinct kalo ada bahaya, apalagi bahaya diperkosa...Hasilnya ayam itu dapat meloloskan diri dari nasib buruk yang hampir menjadi sebuah aib atau lembaran hitam di hidupnya sebagai unggas.
Johan bukanlah orang yang mudah menyerah. Besoknya, dia membeli obat tidur di daerah Pluit sono untuk diam diam dibubuhi ke tempat makanan ayam ayam tetangganya. "Biar pada lemes dulu, baru gue embat!" Pikir Johan penuh nhapshu...Tapi dasar sial, ternyata ayam yang dulu dikejar-kejar itu ternyata sudah memberi tahu pengalaman buruknya sehingga ayam ayam yang lain juga tidak terjebak dan tidak memakan gandum yang sudah di beri obat tidur itu.
Yah karena sudah terlalu desperate, Johan terpaksa men-spend sisa tabungannya di pasar, untuk membeli seekor ayam yang ternyata sudah tidak fresh, setengah teler, botak, dan tua lagi! Apa boleh buat wahai pembaca yang budiman, seperti sudah saya bilang tadi di paragraph pertama, Johan memang hanyalah seorang laki biasa yang tidak lepas akan kebutuhan duniawi seperti sex dan sebagainya.
Untungnya, dia sadar akan bahayanya terjangkit penyakit kelamin, dan juga dia tidak mau ayam itu hamil, apa kata orang nanti...Sehingga sebelum melakukan apa yang harus dia lakuakn ke ayam itu, dia menyempatkan diri membeli alat kontrasepsi di warung sebelah. "Ko, kondomnya satu Ko!" kata Johan. "Mau yang glow in the dark nggak?" kata Encek Lim sang penjaga toko. "Nggak usah lah, yang penting murah dan tipis, Ko" bales Johan terburu-buru, takut ayamnya yang sudah dia tawar mati-matian meninggal dunia. Nah jalannya hubungan intim antara Johan dan ayam sial itu tak perlu diceritakan di sini, pokoknya agak menyedihkan dan kurang romantis deh!!
Waktu kelas 6 SD, keluarga Johan merasakan perlunya seorang pembantu alias bibik. Maka dari itu dipekerjakanlah Inem, seorang gadis lugu dari desa Sukamaju. Nah, muncullah hawa napsu iblis si Johan begitu melihat kesempatan emas ini. Walaupun Inem jauh dari seksi, tapi yah kalo dibanding dengan ayam sial tadi yah....lumayan la yaoww. Perlu diingatkan wahai pembaca yang budiman bahwa ayam tadi sudah tidak fresh, setengah teler, agak botak, tua lagi!
Pertamanya sih cuman colak colek doang, tapi ada pepatah yang mengatakan bahwa "Manusia tidak pernah puas" apalagi Johan sudah terjerumus ke jurang dosa bejad yang teramat dalem jadi "Tanggung ah!!" pikirnya jahat. Kali ini Johan juga sring terlihat pucat pasi menahan laper dari pulang sekolah, soalnya duit jajannya yang sekarang Rp250 itu ditabungnya dengan giat untuk uang tutup mulut Inem.
Nah, waktu itu ya, sudah terkumpul Rp 5000, langsung saja dia ambil sepeda BMX dan genjot ke toko Encek Lim dan membeli "sarung",encek Lim hanya geleng geleng kepala sembari heran: "Tumben nggak bawa ayam?" Johan tersenyum dengan penuh victory: "Gila lu, standard gua udah naek!" dan langsung cau...
Pulang ke rumah, masih sepi lantaran bo-nyoknya pergi ke puncak, langsung aja Johan mengetok-ngetok kamar Inem: "Inem, ini saya ada hadiah kecil buat kamu!" kata Johan berbohong. Inem yang sudah keki berat lantaran tangan jahil Johan sudah terlalu sering mampir di (maaf) buah dada berlagak sudah bobo. Langsung saja pintunya didobrak abis oleh Johan dan terbuatlah sebuah dosa keji di ruangan yang sempit dan pengap itu. Yang menjadi saksi hanyalah sebuah poster Liu Te Hua yang terpajang di dinding kamar Inem.
Setelah selesai dan disodorin gocengan, eh si Inem malah complain: "Lho biasanya tuan besar ngasihnya sepuluh ribu, tuan..." Johan kaget...ternyata bokapnya sendiri....tapi dia menjawab: "Enak aja, kalo caban mah mendingan gua beli 3 ayam!"
Yah sampai di sini dulu kisah Johan yang salah bergaul. Wahai pembaca yang budiman (terutama Lisa dan Carolin), semoga cerita ini dapat diambil hikmahnya yaitu: PERGAULAN YANG SALAH DAPAT MEMBAWA BENCANA KEPADA AYAM-AYAM. Semoga pembaca puas dan sampai jumpa di edisi berikutnya! Ciaooo...DILARANG KERAS MEMPERBANYAK, MEM-FORWARD, MENGUTIP, DAN MEMBAYANG-BAYANGKAN ISI CERPEN INI TANPA SEIZIN SAYA!
Cerita-Cerita Seru (tm)